Sunday, December 5, 2010

Fakta Ilmiah di Balik Segitiga Bermuda


Misteri melingkupi sebuah wilayah laut di dalam garis  imajiner yang menghubungkan  tiga wilayah yaitu  Bermuda, Puerto Riko, dan Miami di Amerika Serikat.

Ada yang menyebutnya 'Segitiga Setan', 'Limbo the Lost', 'Twilight Zone', dan yang paling tenar adalah sebutan 'Segitiga Bermuda -- terinspirasi dari artikel Vincent Gaddis di Majalah Argosy

Meski, dalam peta Amerika Serikat, The U. S. Board of Geographic, tak ada tempat bernama 'Segitiga Bermuda'. 

Wilayah ini jadi salah satu lokasi paling misterius, horor, dan menakutkan di muka Bumi. Apalagi, dalam sejarahnya, banyak kapal dan pesawat yang tertelan di lokasi itu. 

Legenda Segitiga Bermuda makin ramai diperbincangkan ketika  pada 5 Desember 1945 pukul 14.10 waktu setempat, lima pesawat yang dipiloti para penerbang  terlatih dari kesatuan Penerbangan 19 tiba-tiba hilang di segitiga itu. Padahal cuaca sedang cerah. 

Para pilot sempat meminta pertolongan lewat radio, namun, mereka tiba-tiba raib. Pesawat yang ditugasi mencari mereka juga raib misterius. Dilaporkan enam pesawat dan 27 orang hilang dalam peristiwa itu. 

Juga peristiwa hilangnya kapal induk USS Cyclops pada 1918, yang hingga saat ini jadi misteri terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat. 

Berbagai macam dugaan aneh muncul, ada yang mengatakan alien yang bersembunyi di bawah lautan, portal ke dimensi lain, gas methan, lokasi Atlantis yang hilang, hingga rumah iblis, Dajal.

Namun, ada juga penjelasan ilmiah yang lebih layak dipertimbangkan untuk menjawab misteri ini
***
Seperti di muat laman LiveScience, ada jawaban logis untuk menjelaskan hilangnya kapal atau pesawat di Segitiga Bermuda itu. 

Daerah Segitiga Bermuda rentan terhadap badai tak terduga. Ada gelombang -- Gulf Stream -- yang sangat cepat dan turbulen -- menelan serpihan kapal, pesawat, beserta penumpangnya.  Menghapus bukti-bukti terjadinya bencana.

Tak hanya itu, Laut di Segitiga Bermuda memiliki kedalaman hingga 30.000 meter atau lebih dari 9.000 meter dengan kondisi topografinya bisa 'menelan' kapal sehingga  tak pernah ditemukan. 

Laman Sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat, www.history.navy.mil, menjelaskan bahwa faktor signifikan yang menyebabkan hilangnya kapal  di Segitiga Bermuda adalah arus laut yang kuat disebut Gulf Stream. 

Sebelum telegraf, radio dan radar ditemukan, pelaut tidak tahu ada badai atau angin topan berada di dekatnya.Bencana itu baru ketahuan setelah ada perubahan di cakrawala.

Badai yang datang tiba-tiba itulah yang menyebabkan kapal angkatan laut  hilang di Bahama, Saratoga. Kapal dan-krunya hilang tak berbekas pada 18 Maret 1781. 

Dijelaskan juga bahwa tidak hanya di Segitiga Bermuda, banyak kapal-kapal Angkatan Laut AS lainnya telah hilang di laut karena  badai di seluruh dunia -- secara mendadak.

Kapal dan pesawat bisa hilang secara tiba-tiba di wilayah Segitiga Bermuda itu karena anomali kompas yang bisa mengacaukan sistem navigasi. Soal adanya anomali ini pernah dicatat oleh Columbus dalam pelayarannya. 

Dalam sejumlah catatan disebutkan bahwa Segitiga Bermuda adalah salah satu dari dua  lokasi di dunia yang memiliki anomali. Wilayah lain adalah laut Jepang dan Filipina, yang juga dikenal dengan nama yang mirip, 'Segitiga Formosa'.

***
Faktor cuaca juga ikut berperan mengapa kapal dan pesawat hilang di Bermuda. Pola cuaca Karibia-Atlantik sangat ekstrim. Badai lokal yang mendadak menimbulkan cipratan air kencang yang bisa jadi bencana bagi pelaut maupun pilot. 

Penelitian satelit bahkan membuktikan, adanya gelombang dahsyat setinggi 80 kaki atau bahkan lebih,  terjadi di wilayah laut terbuka, seperti halnya Segitiga Bermuda.

Gelombang ini bisa menghancurkan kapal besar dan membuatnya berkeping-keping. 

Ada juga faktor topografi dasar laut di Segitiga Bermuda. Dari benting [gundukan pasir tengah laut], pulau di bawah laut, hingga palung yang luar biasa dalam.

Dengan kombinasi arus kuat, kapal atau pesawat bisa terjebak di dasar laut untuk selamanya.
Sementara, seperti dimuat laman Pattayadailynews, 6 Mei 2010, ahli geokimia, Richard McIver pada 1981 memperkenalkan teori peran gas metan hidrat dalam misteri Segitiga Bermuda.
Kata dia, longsor di dasar Segitiga Bermuda besar kemungkinan mengakibatkan lumpur dan batu besar meluncur dengan cepat -- yang akhirnya merobek dasar laut dan membuka selubung lapisan gas.
Gas itu lalu pecah dan mengeluarkan metana yang menyebabkan gelombang besar.  Gas itu meledak di permukaan air tanpa peringatan dan menyulitkan setiap kapal atau pesawat yang lewat di lokasi itu.
Yang juga menyebabkan kecelakaan adalah faktor mnusia. Banyak pelaut dengan pengetahuan seadanya nekat menyeberangi daerah serawan Segitiga Bermuda. 

Penjaga laut Amerika Serikat selama ini telah mengabaikan faktor mitos atau fiksi di Segitiga Bermuda. Menurut pengalaman mereka, gabungan kekuatan alam dengan segala ketidakpastiannya adalah biang keladi 'kekalahan' manusia di Segitiga Bermuda.

Akun Milik WikiLeaks Diberangus PayPal


VIVAnews - Akibat kendala teknis yang dihadapi untuk terus menyambung eksistensinya, situs WikiLeaks kini mengalami kerugian besar untuk masalah pendanaannya.
Jumat waktu setempat, PayPal menutup akun WikiLeaks, yang memanfaatkan jasa layanan pembayaran online itu untuk menggalang donasi. WikiLeaks dianggap PayPal telah melakukan menyalahi klausul perjanjian kebijakan penggunaan. 
"Yang mana menyatakan bahwa layanan pembayaran online ini tidak boleh dimanfaatkan untuk aktivitas apapun yang mempromosikan, memfasilitasi, atau menginstruksikan orang lain yang terlibat dengan aktivitas ilegal," ujar PayPal dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip oleh situs CNN.
Akibat langkah PayPal tersebut, WikiLeaks memposting sebuah artikel terkait penutupan akun mereka di PayPal. Lebih dari 2400 orang mengomentari artikel tersebut, kebanyakan kecewa dengan langkah perusahaan penyedia layanan pembayaran online milik eBay itu.
Menurut WikiLeaks, penutupan akun PayPal itu didasari oleh tekanan dari pemerintah Amerika Serikat. Melalui Twitter, WikiLeaks memberi alternatif saluran lain kepada para pendukungnya untuk terus memberi donasi melalui kartu kredit, transfer bank, atau melalui pos.
Keberadaan pendiri WikiLeaks Julian Assange sendiri, hingga kini belum diketahui. Assange menghilang sejak WikiLeaks mulai mempublikasi sebanyak 250 ribu memo diplomatik AS yang bersifat rahasia di situs webnya, termasuk memo diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta. 
Akibat tekanan dari pemerintah AS, Amazon menghentikan layanan hosting server WikiLeaks, dan perusahaan penyedia nama domain yang berbasis di AS juga menutup WikiLeaks.org, hingga akhirnya WikiLeaks kembali muncul dengan dukungan dari sebuah perusahaan asal Swiss. 

sumber: VIVAnews

Misteri Segitiga Bermuda, Ini Jawaban NASA

VIVAnews -- Pada Minggu 5 Desember 2010 kemarin, sejumlah orang berkumpul di Bandara Internasional Fort Lauderdale, Hollywood. Mereka mengenang kejadian hilangnya skuadron Flight 19, 65 tahun lalu.

Lima pesawat dan 14 kru pesawat itu hilang di Segitiga Bermuda, sebuah kawasan yang berada dalam garis  imajiner yang menghubungkan  tiga wilayah yaitu  Bermuda, Puerto Rico, dan Miami di Amerika Serikat. 

Banyaknya kapal dan pesawat yang raib di kawasan itu membuat Segitiga Bermuda jadi salah satu lokasi paling misterius di muka Bumi. 

Sejumlah spekulasi beredar, bahwa di Segitiga Bermuda terdapat lubang hitam 'black hole', atau alien yang bersembunyi di bawah lautan, portal ke dimensi lain, gas methan, lokasi Atlantis yang hilang, hingga rumah iblis, Dajal.

Sejumlah pertanyaan soal Segitiga Bermuda juga disodorkan ke Badan Antariksa AS, NASA. Berikut jawabannya.  

Apakah ada hubungan antara Segitiga Bermuda dan lubang hitam 'black holes'?
Tidak ada lubang hitam di Segitiga Bermuda. Pada kenyataannya, bahkan tak  ada yang namanya Segitiga Bermuda. Banyaknya kasus kehilangan di wilayah itu konsisten dengan wilayah lainnya. (Ilmuwan NASA, Dr Eric Christian)
Segitiga Bermuda dan  Zona De Silencia di Meksiko berada pada garis lintang yang sama dan kedua tempat ini misterius. Zona De Silencia diketahui bisa  menarik meteorit dari langit, sementara Segitiga Bermuda dikenal karena banyak kapal dan pesawat yang hilang secara misterius. Mengapa dua wilayah ini tidak diteliti?Fakta-fakta tentang lokasi tersebut salah. Tidak ada bagian dari Bumi yang bisa menarik meteorit dari langit, tidak ada anomali gravitasi yang aneh. Medan gravitasi bumi telah dipetakan dengan presisi luar biasa terutama oleh perusahaan yang menggunakan peta gravitasi untuk mengetahui potensi minyak dan mineral.

Juga tidak ada penghilangan lebih misterius di Segitiga Bermuda daripada di bagian laut lain di zona badai.  Artinya, tidak ada yang misterius dari dua lokasi tersebut. Saya sarankan agar Anda mencoba untuk mengevaluasi akurasi sumber Anda dan menghubungkannya dengan dunia nyata, bukan fantasi ini.
 (Astrobiologis dan ilmuwan senior NASA, David Morrison)

Jawaban NASA senada dengan apa yang dimuat situs Sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat, www.history.navy.mil. Dijelaskan, bahwa faktor signifikan yang menyebabkan hilangnya kapal di Segitiga Bermuda adalah arus laut yang kuat, disebut Gulf Stream.

Badai yang datang tiba-tiba itulah yang menyebabkan kapal angkatan laut  hilang di Bahama, Saratoga. Kapal dan-krunya hilang tak berbekas pada 18 Maret 1781.

Dijelaskan juga bahwa tidak hanya di Segitiga Bermuda, banyak kapal-kapal Angkatan Laut AS lainnya telah hilang di laut karena  badai di seluruh dunia -- secara mendadak.

Kapal dan pesawat bisa hilang secara tiba-tiba di wilayah Segitiga Bermuda itu karena anomali kompas yang bisa mengacaukan sistem navigasi. Soal adanya anomali ini pernah dicatat oleh Columbus dalam pelayarannya.

Dalam sejumlah catatan disebutkan bahwa Segitiga Bermuda adalah salah satu dari dua  lokasi di dunia yang memiliki anomali. Wilayah lain adalah laut Jepang dan Filipina, yang juga dikenal dengan nama yang mirip, 'Segitiga Formosa'. (NASA)




Satelit Peneliti Kotoran Manusia di Antariksa


VIVAnews - Satelit penelitian akan diterbangkan ke luar angkasa untuk menguji apakah kotoran manusia bisa digunakan untuk menjadi sumber energi di luar angkasa.
Proyek yang dipelopori oleh para ilmuwan dari Florida itu akan fokus pada penelitian terhadap bakteri yang dikenal dengan nama Shewanella, yang bisa mengkonversi kotoran manusia menjadi hidrogen, sehingga bisa digunakan untuk fuel cell. 
"Ini adalah suatu potensi yang bisa digunakan untuk bisa mengolah kotoran untuk membangkitkan listrik pada setiap misi kemanusiaaan ke luar angkasa," kata Donald Platt, Program Director for Space Sciences, Florida Institute of Technology, seperti dikutip dari situs Discovery.
Oleh karenanya, para ilmuwan akan meneliti apakah mikroba itu bisa selamat dan bertahan hidup di lingkungan luar angkasa yang begitu keras. Tim akan meneliti ketahanan mikroba Shewanella, yang akan diterbangkan dengan eksperimen sekunder lain pada satelit milik PBB. 
Satelit misi UNESCO, itu dijadwalkan akan meluncur tahun depan. Misi eksperimen sekunder lainnya adalah pengujian terhadap koloni mikroba lainnya untuk mengetahui apakah mereka bisa selamat untuk bermigrasi antara Bumi dengan Mars, atau sebaliknya.
Kedua percobaan ini semuanya dilakukan dalam satelit kontainer kecil, bernama CubeSat, yang beratnya hanya sekitar 2 pon atau sekitar 907 gram dan bentuknya seperti kubus dengan sisi-sisi sepanjang 4 inci atau 10 cm. Peluncuran satelit ini bekerja sama dengan pihak Rusia.
Rusia menyediakan roket peluncur dan sasis satelit UNESCOSat untuk menerbangkan CubeSat. Rusia mengusulkan misi edukasi PBB ini sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-50 kosmonot Yuri Gagarin, yang pada 12 April 1961, menjadi orang pertama yang berhasil mencapai luar angkasa. 
Satelit UNESCOSat ini sebenarnya adalah sebuah kamera penginderaan jarak jauh, yang dioperasikan oleh para peneliti terutama dari berbagai negara berkembang di Afrika, Kepulauan Karibia dan negara-negara dunia ketiga lainnya. 
UNESCOSat ini diharapkan bisa tetap mengorbit antara 3- 5 tahun. Adapun mikroba yang dibawa pada CubeSat dibekali dengan banyak makanan, yang akan habis dalam beberapa minggu. "Bila sesuatu terjadi, hal itu akan terjadi dengan cepat," kata Platt. Sebab, kata dia, di luar angkasa terdapat berbagai aspek unik. 
"Kita tidak tahu apakah mikroba itu akan bisa hidup dan berkembang biak atau tidak. Pengujian di lab memang satu hal, tapi di luar angkasa akan terjadi banyak perubahan sistem biologis, baik itu yang baik, maupun yang buruk," katanya. 
 Ntar sekalian aja buatkan Satelite peneliti Orang Selingkuh.  

sumber : vivanews

Wah, Palestina Bantu Israel Memadamkan Api


REPUBLIKA.CO.ID, HAIFA--Regu pemadam kebakaran Palestina membantu Israel memerangi kebakaran hutan besar di Perbukitan Carmel, Israel utara. Demikian dikatakan Presiden Palestina, Mahmud Abbas Sabtu waktu setempat (4/12).
Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saling menghubungi lewat telepon, berbicara tentang kebakaran. Menurut Netanyahu negara tetangga harus saling membantu. Ia selanjutnya mengatakan pembicaraan berlangsung damai.
Kebakaran terjadi Kamis pagi (2/12) dan telah menelan sedikitnya empat puluh jiwa. Kebanyakan korban adalah penjaga penjara, yang sedang dalam perjalanan pulang naik bus. Kebakaran juga telah menghancurkan lahan seluas 34 kilometer persegi dan empat juta pohon.
Akibat kekurangan material, Netanyahu Jumat (3/12) meminta bantuan luar negeri. Masyarakat internasional secara massal menangapi permohonan itu dan mengirim lebih dari sepuluh pesawat pemadam kebakaran. Yunani, Rusia, Bulgaria, Amerika Serikat, Yordania, Siprus, dan Azerbaijan memberikan bantuan. Belanda mengirim helikopter pemadam kebakaran ke kawasan bencana yang kemungkinan tiba di sana Senin (6/12).
Kendati semua bantuan datang, Israel memperkirakan masih membutuhkan waktu satu pekan sebelum bisa mengendalikan api.

Username Dan Password Eset NOD32, 06 Desember 2010



Username: EAV-38695261
Password: cx8src37hu
For versions: EAV
Expiry :2011-06-07

Username: EAV-38695290
Password: vm72khrcet
For versions: EAV
Expiry :2011-06-07

Username: EAV-38695173
Password: 2rjv3habc7
For versions: EAV
Expiry :2011-06-07

Username: EAV-38815353
Password: 3876pjhmxu
For versions: ESS / EAV

Username: EAV-38815359
Password: m87t74fp3d
For versions: ESS / EAV

Username: EAV-38815361
Password: cmm76mf5h8
For versions: ESS / EAV

Username: EAV-38815371
Password: tn44fjpb4f
For versions: ESS / EAV

Username: EAV-38718639
Password: u2bx42h55t
For versions: EAV
Expiry :2011-06-07

Username: EAV-38718641
Password: kdsb3khfkn
For versions: EAV
Expiry :2011-06-07

Username: EAV-38716081
Password: br8fsrmpk5
For versions: EAV
Expiry :2011-06-07


Lihat artikel Langkap Eset NOD32 disini

Friday, December 3, 2010